..<< = More Info = >>..

Wednesday 22 October 2008

Menu Eropa Dan Menu Asia

SELAIN Asia, menu dari negara Eropa juga memiliki keunikan. Walau rasanya berbeda, menu Eropa tetap cocok bagi lidah Indonesia jika dikonsumsi pada saat yang tepat.

Siapa pun pasti memiliki keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru. Entah itu model busana terbaru, aksesori, ataupun menu baru yang belum pernah dinikmati sama sekali. Jika dalam keseharian memilih menu nasional atau tradisional sudah menjadi kebiasaan, ada baiknya sesekali mencoba menu lain dari berbagai benua. Salah satu yang perlu dicoba adalah menu bernuansa Eropa, yang rata-rata memiliki rasa lebih manis dibandingkan menu tradisional Indonesia.

Ribuan menu asal Eropa dapat dengan mudah ditemukan di kota besar di negeri ini. Bahkan, sangat banyak restoran ataupun kafe yang sengaja memilih menyajikan hidangan Eropa. Salah satu menu Eropa yang banyak peminatnya adalah yang terbuat dari hati bebek dan dimasak dengan kombinasi daging abalone. Daging bebek dipadukan dengan daging kerang abalone, membuat menu ini memiliki protein tinggi. Menu lezat yang perlu dicicipi itu bernama duck liver combination.

Selain duck liver combination, ada pula menu yang cocok dikonsumsi untuk bersantap bersama orang-orang terkasih, rekan sejawat, ataupun sahabat. Menu yang sering kali dijadikan hidangan pembuka itu adalah corn soup. "Corn soup di Eropa merupakan hidangan pembuka yang sangat cocok dikonsumsi saat musim dingin. Kalau di Indonesia, corn soup sering dikonsumsi saat makan malam, walaupun bisa juga jadi hidangan pembuka siang hari," kata seorang executive chef khusus hidangan Eropa, William Reine.

Keunikan masakan Eropa, menurut Reine, adalah beragamnya jenis saus yang bisa dinikmati. Bahkan, kata dia, satu menu dapat dibuat dengan saus yang berbeda-beda. "Saus khas Eropa, khususnya Prancis, yang paling terkenal adalah la rouille. Saus ini terbuat dari kentang, mayones, dan bawang putih, yang dihidangkan dengan sayuran dingin dan garlic bread. Saus ini juga bisa disajikan dengan sayur dingin dan sup lobster.

"Saus berciri khas Eropa itu sangat banyak. Ada pula saus cranberry yang biasa dihidangkan sebagai teman makan daging angsa," kata Reine, yang menjadi chef di Gracias Restaurant, Komplek Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Anda yang menggemari menu berbahan dasar daging kepiting, bisa menikmati daging kepiting yang dimasak dengan bumbu khas Eropa. Menu itu bernama crab in lemon sauce. "Perpaduan antara daging kepiting dengan saus lemon membuat daging kepiting yang sudah gurih menjadi lebih gurih," ujar Reine.

Keunikan menu bernuansa Eropa lainnya, kata chef yang telah berkreasi di dapur selama 12 tahun itu, adalah sausnya yang kaya warna. "Saus ala Eropa sangat bervariasi. Ada yang berwarna merah dan kecokelatan, ada pula saus yang berwarna hijau. Di Eropa terkenal dengan sebutan green sauce," tambah Reine.
(sindo//tty)

0 comments / Komentar:

Custom Search