..<< = More Info = >>..

Wednesday, 22 October 2008

Makanan Dengan Konsep Internasional

BERBEDA dengan tema desain restoran yang serbaoriental, dari sisi menu, Forbidden Citi justru mengusung sajian internasional.

Makanan dari sejumlah negara tersedia di sini, seperti dari Thailand, Indonesia, dan beberapa negara di Eropa. Head Chef Forbidden Citi, Rivai, mengatakan bahwa semua makanan yang disajikan di restoran ini, yang Western maupun Asia, pasti menggunakan bahan-bahan pilihan yang berkualitas.

"Misalnya dalam hal pemilihan daging steak yang umumnya diimpor dari Australia, atau pada beberapa sayuran yang harus segar untuk dijadikan salad," tutur Rivai.

Rivai menambahkan, selain disajikan secara ala carte, menu-menu di Forbidden Citi juga tersedia dengan gaya buffet. Menu-menu buffet hanya tersedia bagi pengunjung yang sudah melakukan pemesanan sebelumnya.

Bicara soal harga, restoran ini memberi banderol Rp20.000 ? Rp30.000-an untuk menu appetizer, Rp35.000 ? Rp45.000 untuk main course, dan Rp75.000 untuk menu steak.

Menu-menu yang bisa dinikmati di sini antara lain beef kue tiaow, ayam siram kaldu, nasi ayam hainan, chicken cordon bleu, dan beberapa pilihan salad termasuk salad khas Forbidden Citi, yaitu ming salad. Juga menu penutup yang menjadi favorit pengunjung, choco volcano.

"Untuk choco volcano, kami menyajikan yang benar-benar fresh. Saat si pemesan sudah order, kami akan langsung antar karena jika harus menunggu, cokelat yang terdapat di dalamnya bakal cepat lumer. Ini akan merusak tampilan penyajiannya," jelas Rivai.

Reena menambahkan, restoran dengan kapasitas 90 orang untuk lantai satu dan 80 orang untuk lantai lounge ini menyajikan makanan dari berbagai negara dengan tujuan agar para pengunjung tidak cepat bosan terhadap menu-menunya. Pada sore hari, area luar ruangan menjadi tempat makan favorit para pengunjung.

Reena mengatakan, hal itu terjadi karena di sana suasananya lebih santai dan asyik. Di situ kita bisa bersantap sambil menikmati semilir angin sore yang sejuk. Bangku yang disediakan, selain yang berbahan kayu, ada juga yang berbahan keramik.

Area ini dibentuk menyerupai sebuah taman milik kerajaan yang dikelilingi pohon bambu, tanaman hias, dan air terjun buatan. Tidak ketinggalan, musala yang terdapat di sudut taman pun dibuat dengan gaya "bale-bale" ala China.

"Para pengunjung bisa memilih sendiri tempat yang mereka kira nyaman untuk ditempati sambil menyantap makanan atau sekadar ngobrol bersama," pungkas Reena. (sindo//nsa)

source : lifestyle.okezone.com

0 comments / Komentar:

Custom Search